ANATOMI VETERINER I
MUSCULUS THORAKS dan ABDOMEN
OLEH:
KELAS
A, KELOMPOK 6
Ach.
Moh. Abd. Muhsi (1609511097)
Ade
Hary Wiweka (1609514084)
I
Gusti Ngurah Gede A.K. (1609511098)
Dharma
Audia S. (1609511099)
Melinda
Bellantari (1609511100)
Maria
Natalia Nini K. (1609511101)
I
Komang Ariwindhu S. (1609511102)
Faccettarial
Cylon M.M. (1609511103)
I
Dewa Agung Irma A. (1609511104)
Ni
Kadek Chris Nariasih (1609511105)
Putu
Kreshna Medha (1609511106)
Ade
Hary Wiweka (1609514084)
LABORATORIUM ANATOMI
VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN
HEWAN UNUD
DENPASAR
2016
Kata
Pengantar
Puji dan
syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Musculus Thoraks dan Abdomen". Selama pembuatan
makalah pun kami juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari berbagai
pihak, maka dari itu kami haturkan banyak terima kasih kepada Dr. drh. I Ketut
Suatha, M.Si , Dr. drh. I Nengah Wandia, M.Si , dan Dr.drh. Ni Nyoman Werdi
Susari, M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Anatomi Veteriner I.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca yang budiman sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini kedepannya. Terimakasih
Denpasar,
Desember 2016
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Secara etimologi, anatomi berarti
membedah/memotong bagian dari tubuh. Anatomi berasal dari bahasa latin: “anatomia”
yang berarti pembedahan. Dari Yunani/Greek: “anatome”, dari “anatemnein” yang
berarti membedah, akar kata “ana” berarti memisahkan dan “temnein” yang berarti
memotong.
Metode pembelajaran utama di bidang
anatomi yaitu secara sistematik (anatomi sistematika), secara topografi
(anatomi topografi/anatomi regional), dan terapan (anatomi terapan/applied
anatomy). Anatomi sistematika akan mempelajari bahwa tubuh tersusun atas system
organ atau apparatus yang memiliki asal dan struktur yang serupa dan saling
berkaitan dalam melaksanakan suatu fungsi tertentu. Anatomi sistematika
meliputi :
1.
Osteologi(deskripsi rangka (tulang dan
kartilago))
2.
Sindesmologi(deskripsi persendian)
3.
Miologi(deskripsi otot)
4.
Splanchnology(deskripsi organ viscera meliputi
organ digestus, respirasi, urogenital,
peritoneum, dan kelenjar)
5.
Angiologi(deskripsi organ sirkulasi meliputi
jantung, arteri, vena, system life, dan
limpa)
6.
Neurologi(deskripsi system saraf)
7.
Organ sensoris(menghubungkan individu dengan
lingkungan)
8.
Common integument/kulit.
Dari cabang ilmu anatomi sistematika
tersebut kelompok kami akan menjelaskan tentang myologi khususnya pada otot
daerah thoraks dan abdomen.
Kata Myologi berasal dari asal kata
“myo” yang berarti otot dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi myologi adalah
bagian ilmu dari anatomi yang membahas susunan otot. Menurut morfologi, otot
digolongkan menjadi otot polos, otot jantung, dan otot lurik/otot rangka. Sedangkan
menurut fungsinya, otot dikelompokkan menjadi otot tak sadar (yang kerjanya
diluar kontrol keinginan kita) yaitu otot polos dan otot jantung dan otot sadar
(yang kerjanya dibawah kontrol keinginan), yaitu otot skeleton. Adapun fungsi dari
otot yaitu sebagai alat gerak aktif, sebagai alat pemelihara keseimbangan, pembentuk
dinding rongga tubuh. Pentingnya fungsi dari otot tersebut, maka kelompok kami
akan menjelaskan tentang otot khususnya otot daerah thorax dan abdomen.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari mempelajari otot daerah thorax dan abdomen yaitu :
1.
Mengetahui otot penyusun bagian thorax dan
abdomen
2.
Mengetahui struktur bagian thorax dan abdomen
3.
Mengetahui fungsi masing-masing otot thorax dan
abdomen
1.3 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari mempelajari otot
daerah thorax dan abdomen :
1.
Menambah pengetahuan
2.
Mahasiswa menjadi tahu strukstur penyusun otot
daerah thorax dan abdomen
3.
Mahasiswa mengerti fungsi dari masing-masing oto
penyusun thorax dan abdomen.
BAB 2
MATERI DAN METODE
2.1 Materi
Materi yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah :
1.
Kadaver anjing
2.
Pinset
3.
Skapel
4.
Beberapa
literature yang berkaitan dengan materi paper (atlas anatomi veteriner dan
bahan bacaan yang menunjang).
Anjing (cadaver) digunakan secara
langsung untuk mengamati musculus thoraks dan abdomen. Beberapa literatur juga
digunakan untuk menunjang pengamatan cadaver seperti atlas anatomi veteriner
dan bahan bacaan agar kita dapat lebih memahami tentang Musculus Thoraks dan
Abdomen.
2.2 Metode
Metode penulisan yang digunakan
adalah metode pengamatan preparat secara langsung dan metode kepustakaan.
Melalui pengamatan preparat kadaver anjing yang ada di laboratorium anatomi veteriner
Universitas Udayana kami dapat mengidentifikasi bagian-bagian dari musculus
thoraks dan abdomen.
Pengamatan terhadap kadaver anjing
dilaksanakan mulai bulan November hingga Desember pada saat praktikum anatomi veteriner
1 di Laboratorium Anatomi Universitas Udayana. Setelah preparat diidentifikasi
kemudian dianalisis dan diberi keterangan. Setelah itu kami sebagai penulis
melakukan studi literature untuk menambahkan materi dan informasi yang
kurang pada pengamatan preparat.
BAB 3
HASIL dan PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan
Gambar 1.
Musculus Thoraks dan Abdomen tampak Lateral
3.1.1 M. Cutaneus Trunci
Otot
ini merupakan otot yang terluas di tubuh, menutupi dinding lateral dan ventral
daerah dada dan perut. Ke anterior, otot ini dilanjutkan sebagai M. Cutaneus Omobrachialis. Otot ini
berfungsi untuk menggerakkan kulit dinding perut dan pinggang.
3.1.2 M. Latissimus Dorsi
Otot lebar, berbentuk segitiga dan
menutupi dinding laterodorsal thorax. Serabut otot ini di cranial menutupi
Angulus Caudalis dari Os. Scapula. Origo pada pemamah biak disebut Fascia Lumbodorsalis dan Costale 9 – 12, sedangkan pada kuda
disebut Fascia Lumbodorsalis, dan
pada insertio adalah Tuberositas Teres Major.
Adapun fungsi dari M. Latissimus Dorsi yaitu :
Ø Retractor
kaki muka bila tubuh sebagai titik tetap
Ø Protractor tubuh bila kaki muka sebagai titik
tetap
Ø Fikstor scapula
Gambar 2. M. Cutaneus
Trunci dan M.Latissimus Dorsi tampak lateral
3.1.3 M. Serratus Ventralis Cervicis
Origo : pemamah
biak : proc. Transverses C 3 – 7
Kuda : proc. Transverses C 4 – 7
Insertio : facies serrata bagian anterior
Fungsi : - Menarik
basis scapula ke arah leher
- Mengangkat
leher/membengkokkan leher ke lateral
3.1.3 M.
Serratus Ventralis Thoracis
Origo
: pememah biak dari os Costale 1 – 7/8
Kuda
: Facies Lateralis dari os Costale
1 – 8/9
Insertio
: Facies Serrata bagian posterior
Fungsi
: - menarik basis os scapula ke caudal
- Sebagai otot inspirasi dalam keadaan
memaksa
Gambar 3. M. Serratus Cranialis Cervicis & Thoracis
3.1.4 M.
Serratus Dorsalis Cranialis
Otot
ini adalah otot tipis berbentuk quadrilateral dan terletak di profundal M. Rhomboideus Thoracis, M. Serratus
Ventralis Thoracis dan M. Latissimus
Dorsi. Arah serabut dari otot ini adalah caudoventral.
Origo :
Ligamentum Dorsoscapulare
Insertion :
kuda : Facies Lateralis dari os Costale
5 - 11
Sapi :
Facies Lateralis dari os Ccostale 5/6 – 8/9
Kambing :
Facies Lateralis dari os Costale 4 – 6
3.1.5 M. Serratus Dorsalis Caudalis
Otot
ini mempunyai arah serabut cranioventral dan bentuknya mirip dengan m. serratus dorsalis cranialis. Otot ini
terletak di dorsal os costale terakhir. Fungsi dari musculus ini adalah
ekspirasi.
Origo :
Fascia Thoracolumbar
Insertio :
Kuda : Facies Lateralis dari os Costale
11 – 8
Pemamah biak : Facies Lateralis dari os Costale 9 – 13
3.1.6 M. Scalenus Dorsalis
Otot ini tidak ditemukan pada domba.
Origo
: Processus
Tranversus dari ossa Vertebre Cervicalis
4 – 6
Insersio
: -Sapi : os Costale 4
-Kambing : os Costale 2
Fungsi : - Flexor
leher ke ventral bila bekerja bilateral dan flexor leher ke lateral bila
bekerja monolateral
- Inspirator jika leher menjadi titik tetap, terutama
M. Scalenus Dorsalis
3.1.7 M.
Scalenus Ventralis
Origo
: Processus Transverses dari ossa
Vertebrae Cervicales
Insertio
: os Costale 1
3.1.8 M. Rectus Thoracis
Otot ini merupakan otot yang tipis
dan terletak di sebelah profundal m.
pectoralis profundus, dengan arah serabut caudoventral dan berfungsi
sebagai inspirator
Origo
: di setengah ventral os Costale
pertama (di ventral insertio m. Scalenus)
Insertio
: Cartilago Costales ke 3–4 atau 5
3.1.9 M. Pectoralis Profundus
Otot ini juga dibagi
menjadi dua bagian yaitu M. Subclavius
dan M. Pectoralis Ascendens. Pada
kuda, kedua otot ini tidak berkembang.
1.
M. Subclavius
(pars praescapularis, anterior)
Origo : Cartilago Costae 1 – 4 dan sisi lateral
sternum anterior
Insertio : Aponeurose yang menutup bagian dorsal M. Supraspinatus dan Fascia Scapularis
2.
M.
Pectoralis Ascendens (pars humeralis,
posterior)
Origo : Tunica Flava Abdominis, Cartilage Xiphoidea, Cartilago Costalis 4-9
Insertio : Tuberculum Majus et Minus dari os Humerus
Pada pemamah
biak, M. Pectoralis Ascendens ini
lebih berkembang dibandingkan dengan M. Subclavius,
kedua otot ini pembagiannya tidak begitu jelas. M. Pectoralis Ascendens ini pada pemamah biak dulu disebut juga
sebagai M. Pectoralis Profundus pars Abdominalis.
Origo : Tunica Flava Abdominis, Costale 2 (sapi) dan Costale 3 (kambing)
Insertio : Tuberculum
Majus et Minus dari os Humerus
Fungsi :
- Adductor
dan retractor kaki muka
-
Protractor tubuh bila kaki muka sebagai titik
tetap
-
Otot penggantung tubuh
3.1.10 M. Pectoralis Superfisialis
Bersama-sama dengan M.
Pectoralis Profundus, otot ini menghubungkan bagian ventral dinding dada
dengan kaki muka dan merupakan bagian dari otot-otot penggantung tubuh
bersama-sama dengan M. Serratus Ventralis.
Otot ini dibagi menjadi 2 bagian :
a.
M.
Pectoralis Descendens (Pars
Clavicularis, Anterior)
Otot ini tebal, pendek bulat dan mudah teraba sebagai suatu
bungkul dan bagian ventro-anterior dada. Diantara kedua M. Pectoralis Descendens kanan dan kiri membentuk suatu lekukan
yaitu legok dada tengah, sedangkan dengan m.
brachiocephalicus, otot ini membentuk legok dada sisi.
Origo : Cartilage
Manuburii
Insertio : Tuberositas Deltoidea, Crista Humeri dari os Humerus
b.
M.
Pectoralis Tranversus
Otot ini merupakan otot yang lebar,
membentang dari sisi ventral Os Sternum ke
Facies Medialis daerah siku.
Origo : Crista
Sterni dan os Costale 1 – 6
Insertio : Fascia Antebrachii
Fungsi : sebagai adductor kaki muka dan otot
penggantung tubuh
Gambar 4.
M. Scalenus, M. Pectoralis
3.1.11 M. Obliqus Abdominis Eksterna
Otot ini merupakan otot dinding perut
yang paling superficial dan paling luas. Serabut otot ini mengarah caudoventral
dan permukaannya tertutup tunica flava.
Sebagian origo otot ini berbatasan dengan gigi-gigi dari insertio M. Serratus Ventralis Cervicis. M. Obliqus Abdominis Externa ini terdiri
dari atas pars muscularis dan pars aponeurose.
Pars
muscularis, bagian otot yang berupa otot dan terdapat di dinding lateral
dada dan perut. Sedangkan Pars aponerose,
merupakan bagian kea rah insertio. Bagian ini terbagi dua :
a.
Daun urat perut, bagian yang bertemu di
garis ventromedian pada linea alba
b.
Daun urat
panggul, terbagi menjadi dua lapis yaitu lamina
femoris yang menuju ke bagian
medial paha dan lapisan yang melengkung ke dorsal, kemudian bertaut ke tuber
coxae, tendo prepubicus dan os ilium sebelah lateral.
Origo : facies lateralis dari lima os costale terakhir
Insertio
: linea alba, tendo prepublicus, tuber
coxae, os. ilium dan fascia femoris medialis
Fungsi : -Menahan viscera pada tempatnya dan menekan viscera untuk membantu defekasi, urinasi,
melahirkan, batuk, dan expirasi yang berat
-Flexor punggung ke lateral bila bekerja monolateral
-Flexor punggung bila bekerja bilatera
3.1.12 M. Obliqus Abdominis Eksterna
Otot ini merupakan otot dinding
perut lapis kedua dari superficial. Arah serabut otot ini adalah cranioventral.
Origo
: tuber
coxae, fascia didekat ligamentum
inguinalis
Insertio
: cartilage costalis (fascies medialis), Linea alba dan tendo
prepubicus
Fungsi
:- Menahan viscera pada tempatnya
-Menekan
viscera untuk membantu defekasi, urinasi, melahirkan, batuk, dan expirasi yang berat
-Flexor
punggung ke lateral bila bekerja monolateral
-Flexor punggung bila bekerja bilateral
3.1.13
M. Transversus Abdominis
Arah serabut dari otot ini adalah
tranversal dan tegak lurus terhadap serabut M.
Rectus Abdominis. Otot ini terletak disebelah profundal dari M. Rectus Abdominis, merupakan ketiga
dinding perut dari superficial dan aponeurose-nya menjadi kelupak rectus sebelah dalam.
Permukaan profundal otot ini dilapisi oleh fascia
tranversalis.
Origo
: fascia profunda di daerah lumbal (
pertautan tidak langsung ke processus
tranversus dari os vertebrae lumbales
1 – 5, facies medial dari os costale asternalis
Insertio
: linea alba
Fungsi
: menekan os costale dan secara tidak
langsung menekan viscera
3.1.14 M. Intercostalis Externa
Otot ini mengisi ruang antara ossa costales (spatium intercostale), dengan arah serabut caudoventral.
Origo : margo caudalis dari ossa costales
Insertio :
margo anterior dan facies lateralis
dari ossa costales yang berada di
sebelah caudo origonya.
Fungsi : inspirator dengan menarik seluruh bagian
ossa costales ke cranial.
3.1.15 M. Intercostalis Interna
Otot ini terletak di profundal dari m. intercostales externi yang mempunyai
arah serabut cranioventral.
Origo
: margo cranialis dari ossa
costale
Insertio
: margo caudalis dari ossa costale disebelah cranial origonya
Fungsi
: expirator dengan menarik
seluruh bagian ossa costales ke
caudal
Gambar 5. M. Intercostalis
3.1.16 M. Resctus Abdominis
M. Rectus Abdominis
ini mempunyai arah serabut longitudinal. Otot ini disilang oleh berkas-berkas
serabut urat tranversal yang disebut intersections
tendineae. Serabut urat ini berfungsi untuk memperkuat otot dan mengikat
serabut-serabutnya agar tetap kompak dan tidak mudah tercerai-berai.
Intersections tendineae ini pada kuda berjumlah 9 – 11 baris, domba/kambing 7
baris dan sapi 5 baris. Pada sapi di dekat intersections tendineae kedua
terdapat suatu foramen untuk masuknya vena
epigastrica cranialis superficialis(vena
subcutanea abdominis) Intersectines
tendineae ini bersatu dengan kelupak luar dari m. rectus abdominis.
Origo
: cartilago
costales 4 – 9, cartilago xiphoidea
Insertio
: tendo prepubicus
Fungsi : membantu M.
Obliqus Abdominis Externus, terutama untuk flexor punggung
3.1.18 M. Longissimus Thoracis et Lumborum
M.
Longisimus Thoracis ini merupakan bagian dari M. Longissimus yang terbentang dari caudal os Occipitale sampai ke os Sacrum
dan os Illium. Mm. Longissimi ini dinamakan berdasarkan letaknya :
a.
M. Longissimus Capitis et Atlantis
b.
M Longissimus Cervicis, pada kuda
otot ini terletak di dorsal leher
c. M. Longissimus Lumborum, terletak di
daerah dorsal daerah lumbal
Otot ini mengisi daerah antara processus spinosus (medial) dan processus transverses dan extremitas vertebralis dari os costale (lateral). Otot ini
mempunyai arah serabut cranioventral,
berjalan dari processus spinosus ke processus tranversus dan os costale.
Origo
: - tuber
coxae, tuber sacrale dan cristailiaca dari os ilium
-processus spinosi dari os. sacrum 1 – 3
-processus spinosi dari ossa vertebrae lumbales
-processus spinosi dari ossa vertebrae thoracicae 14 – 18 (kuda)
dan 13 (sapi)
insertio : - processus
transversus dan processus articularis
dari ossa vertebrae lumbales
-processus tranversus,
dari ossa vertebrae thoracicae
-facies lateralis
dari ossa costales
Fungsi : - extensor
punggung dan pinggang bila bekerja bilateral
-flexor punggung ke lateral bila bekerja monolateral
-membantu otot pernafasan sebagai ekspirator
3.1.19 M. Spinalis et Semispinalis Thoracis
Serabut otot ini mengarah ke
craniodorsal, sebagian serabut lainnya juga berjalan sagital. Otot ini terdiri
atas :
a. M. Spinalis, terdiri dari bagian
thoracis dan cervicis dengan serabut yang berjalan dari Processus Spinosus ke processus
Spinosus Spinosus dari ossa vertebrae
thoracicae et cervicis
b. M. Semispinalis, terdiri atas bagian
thoracis, cervicis, dan capitis. Otot ini berjalan dari processus tranversus ke processus
spinosus dari ossa vertebrae
thoracicae et cervicis
Fungsi : - extensor
punggung bila bekerja bilateral
- Flexor punggung ke lateral bila bekerja mono lateral
Gambar 6.
M. Longisimus Thoracis & M. Spinalis et Semispinalis
3.1.20 M. Illiocostalis
Pada
hewan piara selain otot ini, juga terdapat dua otot lain sebagai kelanjutannya
ke cranial dan caudal yaitu M.
Iliocostalis Cervicis dan M.
Iliocostalis Lumborum. Otot ini terdiri berkas-berkas panjang yang melewati
3 – 4 os costale dengan arah serabut
cranioventral. Pada pemamah biak, otot ini ini ke caudal dilanjutkan menjadi M.Iliocostalis Lumborum, sedangkan ke
cranial menjadi M. Iliocostalis Cervicis.
Kedua M.Iliocostalis Thoracis dan M. Iliocostalis dinamakan juga sebagai M. Longissimus Costarum.
3.1.21 M. Diafragma
M.
Diafragma merupakan otot lebar dan tunggal yang memisahkan cavum thoracis (ruang dada) dan cavum abdominis (ruang perut). Otot ini
terdiri atas :
a.
Pars
muscularis, terletak di sisi dan dapat dibagi lagi berdasarkan pertautannya
:
1.
Pars
costalis, yaitu bagian yang bertaut ke cartilago
costalis ke 8, 9 dan 10. Di caudal os costale ke 10. Otot ini melekat os costale, semakin ke caudal, pars cosralis ini semakin jauh dari
extremitas sternalis dari os costale.
2.
Pars
sternalis, bagian ini bertaut di cartilago
xiphoidea
3.
Pars
lumbalis, crus dextrum bagian ini
bertaut pada ossa vertebrae lumbales
1 – 4/5, sedangkan crus sinistrum
bertaut di ossa vertebrae lumbales 1 – 2.
b.
Centrum
tendineum merupakan serabut-serabut urat berbentuk seperti kipas ditengah
diafragma.
Diafragma
mempunyai dua permukaan yaitu facies thoracis
yang berbentuk sangat cekung (konveks) dan tertutup selaput pleura. Sedangkan facies abdominis berbentuk cembung (konkaf) dan dilapisi oleh peritoneum. Diafragma
ditembus oleh tiga foramina, yaitu :
1.
Hiatus
aorticus untuk lewatnya aorta, vena
azygos dan cysterna chili
2.
Hiatus
esophagus, merupakan tempat lewatnya esophagus
dan nervus vagus
3.
Foramen
venae cavae, lubang untuk tempat lewatnya vena cava caudalis
Fungsi : inspiratos
yang utama, jika pars muscularis berkontraksi, maka diafragma yang cranial
konveks menjadi datar, dengan demikian cavum
thoracis menjadi meluas.
DAFTAR PUSTAKA
Dewa Nyoman Alit Purnata et all,
2014. hartinasamo.blogspot.co.id diakses pada Desember
ule ule
BalasHapus