Sabtu, 25 Maret 2017

laporan fisiologi vet.I menghitung eritrosit,PCV,kadar HB, MCV,MCH,MCHC

BAB I
PENDAHULUAN
A.       LATAR BELAKANG   
 Darah adalah materi transport yang ada didalam sistem transportasi tubuh, bisa dikatakan darah merupakan media atau sarana transportasi pada tubuh. Darah merupakan  jaringan cair yang terdiri atas 2 bagian. Bagian interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsuri-unsur padat, yaitu sel darah. Pada tubuh manusia terdapat sel darah merah (Eritrosit) dan sel darah putih (Leukosit). Sel darah tersebut memiliki fungsi yang berbeda beda. Sel darah merah berfungsi mentranspor oksigen melalui pengikatan oksihemoglobin dan mentranspor karbondioksida melalui pengikatan karbominohemoglobin serta mengatur pH darah sedangkan sel darah putih berfungsi melindungi tubuh dari infeksi (Pearce, 2002).
Praktikum ini untuk mengetahui jumlah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) pada manusia. Jumlah eritrosit dan leukosit dihitung menggunakan haemacytometer berdasarkan bilik hitungnya. Jumlah eritrosit dan leukosit pada manusia berbeda – beda.

B.      TUJUAN
-Untuk menghitung dan mempelajari jumlah eritrosit tiap 100 ml darah, nilai padatan bagian solid darah, dan kadar hemoglobin dalam seiap 100 ml darah.
-Menentukan nilai prosentase volume eritrosit suatu darah dengan metoda pengendapan
-Untuk mengetahui dan mempelajari kadar (gram% = gram/100 ml darah) hemoglobin darah menggunakan Sahli. 
  


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Darah terdiri dari beberapa elemen yakni bagian cair dan padat, bag. padat sediri terdiri dari eritrosit, leukosit, dan keping darah. Dengan pengendapan (darah ditaruh dapam pipa/tabung melalui pemusingan (sentrifuge) secara sentrifugal, maka bagian padat darah akan mengendap pada ujung (sisi bawah tabung) yang berwarna merah. Sedangkan bagian atas adalah plasma, dan bagian tengah yang berwarna putih keabuan yang merupakan butir leukosit dan keping darah disebut buffy coat. Nilai PCV adalah prosentase endapan yang berwarna merah terhadap volume total darah (merupakan prosentase eritrosit terhadap vol. Darah).
            Untuk megetahui jumlah eritrosit dapat dilakukan penghitungan eritrosit dengan menggunakan hemasitometer. Agar leukosit tidak mengganggu dalam proses penghitungan, maka dihancurkan dengan menambahkan larutan Hayem. Dengan pengenceran darah 200X  menggunakan  pipa toma, kemudian sel dihitung setiap 1ml darah. dibawah mikroskop dengan glass neaubauer.
Warna merah darah dikarenakan adanya hemoglobin yang berada dalam cairan eritrosit, senyawa ini merupakan suatu protein yang terdiri dari protoporfirin, globin, dan besi bervalensi 2 (Fe++ = Ferro). Kadar hemoglobin dalam darah dapat diukur dengan beberapa cara antara lain cara Sahli, kertas Talquist Adam ataupun metode Sianmethemoglobin (spektrofotometri).
Pada metode Sahli darah ditambahkan senyawa HCl 0.1 N sehingga ertrosit akan hemolisis, dan hemoglobin yang keluar keplasma akan tereduksi oleh HCl membentuk asam-hematin yang berwarna coklat. Kemudian dengan menambahkan aquades hingga warna asam-hemati sama dengan warna standar, maka diperolehlah kadar hb dam gr%.
Metode Talquist Adam adalah metode yang ditujuak untuk menentukan kadar hb di lapangan, karena metode ini praktis, efsien, tetapi keakuratan (presisi) yang rendah. Cara ini berpedoman pada intensitas warna darah pada kertas talquist dengan warna standar.



BAB 3
METODELOGI


A.                Alat dan bahan :
·    Darah
·    Larutan Hayem, Turk
·    Mikroskop
·    Mikrohematokrit
·    Seperangkat hemasitometer Neubauer, hemometer Sahli.
·    Pipet droping
·    Sentrifuge, mikrohematokrit reader

B.  Metode :
·      jumlah eritrosit            : penghitungan langsung dengan hemositometer Neaubauer.
·      Kadar Hb dengan       : Sahli (komparasi warna asam hematin)
·      PCV dengan sentrifugasi mikrohematokrit (pemampatan)

C.                CARA KERJA        
a.          Menghitung jumlah eritrosit
·         Jumlah eritrosit dapat dihitung dengan Haemocytometer.
·          Pipet pengencer yang digunakan mempunyai skala 101 dengan inti gelas berwarna merah.
·          Ujung jari diolesi dengan alkohol 70 %, ditusuk dengan lanset steril dan biarkan darah keluar tanpa harus dipijit.
·         Darah dihisap dengan pipet pengencer hingga skala 0,5.
·         Dihisapkan larutan hayem, hingga tepat pada skala 101.
·         Dipegang kedua ujung pipet dengan jari dan dikocok secara hati-hati selama 2 menit. Tetesan pertama dari pipet tersebut dibuang, kemudian sampel diteteskan, dan dibiarkan suspensi tersebut mengalir dengan sendirinya disekeliling counting chambers.
·          Diamati sel serta jumlahnya dengan bantuan mikroskop. Dibiarkan 1-2 menit supaya sel-sel mengendap.
·         Pengamatan dilakukan pada 5 kotak R yaitu 4 kotak ditiap ujung dan 1 kotak paling tengah.
b. Kadar hemoglobin darah (hb)
·            Dimasukkan kurang-lebih 5 tetes HCl 0.1 N ke dalam tabung hemometer.
·            MengIsap darah dengan pipet hemometer sampai tanda garis 20 mm, membersihkan darah yang menempel pada sisi luar pipet.
·            Meniuplah secara perlahan darah kedalam tabung hemometer (ujung pipet tidak sampai menyentuh HCl), sisa darah pada sisi dalam pipet dapat dicuci dengan menghisap HCl dalam tabung 2-3 kali. Mencatat waktunya saat darah masuk ke dalam tabung.
·            Menggoyang-goyang tabung agar HCl dan darah bercampur dengan baik, warna menjadi coklat tua, taruh pada hemometer.
·            Menambahkan aquades setetes demi setetes sambil diaduk dengan alat pengaduk, sampai warnanya sama dengan warna standar.
c. PCV
·            Mengmbil darah ditaruh pada gelas arloji dan sentuhkan pipa kapiler dengan posisi horisontal, sehingga darah mengalir ke dalam pipa. Ditunggu sampai volume 3/4-6/7 penuh.
·            Menahan dengan jari pada salah satu ujung sehingga darah tidak mengalir keluar.
·            Menyumbat pipa mikrokapiler dengan malam dengan jalan ditekankan bagian bawah pipa pada permukaan malam.
·            Ditaruh pipa ke dalam alat pemusing (sentrifuge) dengan posisi bagian yang tersumbat disebelah luar.
·            Dipusingkan pada 11000 rpm selama 2 menit, Diambil dan dibaca dengan alat pembaca khusus.

D.                HASIL KERJA

Darah : Manusia dan babi

No
Parameter
Hasil
1
Jumlah eritrosit (106/μl)
1.270.000
2
Kadar Hb (gr%)
9,9
3
PCV (%)
32
4
MCV (fl)
251,96
5
MCH (pg)
77,95
6
MCHC (%/dl)
               30,9375

 
BAB 4
 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dari praktikum kelompok kami, kami mengamati melalui pengamatan mikroskopis pada perlakuan darah manusia dan darah babi.  Untuk mengetahui jumlah eritrosit dapat menggunakan hemasitometer. Hasil pengamatan:
1.                  Jumlah eritrosit yang didapat : 1.270.000
2.                  Kadar Hb
Dalam percobaan kami, pembacaan hemometer dengan warna standar (coklat muda) menunjukan angka 9,9. Jadi kadar Hb tersebut 9,9 gr%.
3.         PCV
Hasil yang kami dapat dari alat pembaca khusus (Microhematocrit Reader) menunjukan 0,32 atau 32%.
4.         MCV (Mean Corpuscular Volume)
MCV menyatakan tara besarnya (volume) satu sel eritrosit (satuannya fl = femtoliter).
MCV   = PCV∙10/ jumlah eritrosit
                        = 32∙10/1,27
                        = 251,96 fl
5.         MCH (Mean Corpuscular Haemoglobin)
MCH menyatakan rata jumlah (berat) Hb dalam satu sel eritrosit (satuannya pg = pikogram).
MCH   = Hb∙10/jumlah eritrosit
                        = 9,9∙10/1,27
                        = 77,95 pg
6.         MCHC (Mean Corpuscular Haemoglobine Concentration)
MCHC menyatakan rata kadar Hb setiap eroitrosit (satuannya %/dl).
MCHC = Hb∙100 / PCV
                        = 9,9∙100/32
                        = 30,9375 %/dl


  

BAB 5
SIMPULAN


Dapat disimpulkan dari hasil pengamatan dan perhitungan pada darah adalah Jumlah eritrosit yang didapat  1.270.000 juta,dengan kadar Hbnya 9,9 gr%. PCV menunjukan 0,32 atau 32%. MCV (Mean Corpuscular Volume) menyatakan tara besarnya 251,96 fl. MCH (Mean Corpuscular Haemoglobin) sebesar 77,95 pg. Dan MCHC (Mean Corpuscular Haemoglobine Concentration) menyatakan 30,9375%/dl


DAFTAR PUSTAKA

Siswanto,2015. Penuntun Pratikum Fisiologi Veteriner. Denpasar.


https://katahatimutiara.wordpress.com/2011/05/23/menghitung-jumlah-eritrosit-dan-leukosit/














Tidak ada komentar:

Posting Komentar