Rabu, 15 Maret 2017

laporan pratikum fisiologi vet.I jantung kodok

I.                   PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori
Berbeda dengan otot polos dan otot kerangka, jaringan otot jantung terdiri atas sinsisium serabut-serabut otot yang satu dengan yang lain tidak terpisahkan. Setiap impuls yang timbul di jantung akan disebar ke seluruh otot jantung, dengan demikian kontraksinya selalu akan bersifat “all-or-none”. Disamping itu, kuat kontraksi otot sangat ditentukan oleh panjang awal dari serabut-serabutnya. Satu sifat utama otot jantung adalah kemampuannya untuk membangkitkan sendiri impuls irama denyut jantung (otomasi jantung). Jantung yang dikeluarkan dari tubuh mampu untuk tetap berkontraksi ritmis. Pada amfibia dan reptilia, irama ditentukan oleh sinus venosus. Aurikel iramanya kurang cepat dan ventrikel paling rendah tingkat otomasinya. Otot jantung peka terhadap perubahan-perubahan metabolik, kimia dan suhu. Kenaikan suhu meningkatkan metabolisme dan frekuensi jantung.
Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung sebagai pemompa dan pembuluh darah sebagai saluran. Darah dipompakan oleh jantung ke dalam pembuluh darah dan akan disebarkan ke seluruh tubuh dan kemudian kembali lagi ke jantung sebagai suatu sirkulasi (Halwatiah, 2009: h. 42).
Otot jantung berbeda dari otot kerangka dalam hal struktur dan fungsinya. Untuk berkontraksi otot jantung tidak memerlukan stimulus sebab otot jantung memiliki sifat otomatis. Pada sel otot jantung dapat terjadi peristiwa depolarisasi secara spontan tanpa ada stimulus. Selain itu otot jantung juga memiliki sifat ritmis, peristiwa depolarisasi dan repolarisasi berjalan menurut irama tertentu (Susanto, 2012).
Jantung berongga ditemukan pada vertebrata. Jantung ini merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk menjamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. Apabila cairan tubuh berhenti bersirkulasi maka hewan mati (Isnaeni, 2006:178-179).
Otot jantung (cardiacmuscle) vertebrata hanya ditemukan pada satu tempat yakni jantung. Seperti otot rangka, otot jantung berlurik. Perbedaan utama antara otot rangka dan otot jantung adalah dalam sifat membran dan listriknya. Sel-sel otot jantung mempunyai daerah khusus yang disebut cakram berinterkalar (intercalateddisc), dimana persambungan longgar memberikan pengkopelan listrik langsung di antara sel-sel otot jantung.
Dengan demikian suatu potensial aksi yang dibangkitkan pasa satu bagian jantung akan menyebar keseluruh sel otot jantung. Dengan demikian, suatu potensial aksi yang dibangkitkan pada satu bagian jantung akan menyebar ke seluruh sel otot jantung. Dan jantung akan berkontraksi. Sel-sel otot jantung tidak akan berkontraksi kecuali dipicu oleh inpu neuron motoris yang mengontrolnya. Akan tetapi, sel-sel otot jantung dapat membangkitkan potensial aksinya sendiri, tanpa suatu input apapun dari sistem saraf. Membran plasma otot jantung mempunyai ciri pacu jantung yang menyebabkan depolarisasi berirama, yang memicu potensial aksi dan menyebabkan sel otot jantung tunggal untuk berdenyut bahkan ketika diisolasi daari jantung dan ditempatkan dalam biakan sel. Potensial aksi sel otot jantung berbeda dari potensial aksi sel otot rangka, yang bertahan sampai dua puluh kali lebih lama. Potensial aksi sel otot rangka hanya berfungsi sebagai pemicu kontraksi dan tidak menguntrol durasi kontraksi tersebut. Pada sel jantung durasi potensial aksi memainkan peranan penting dalam pengontrolan durasi kontraksi (Campbell, 2004: h. 262).
Katak dan amfibia lainnya mempunyai jantung berbilik tiga, dengan dua atria dan satu ventrikel. Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit : pulmokutaneuscircuit mengarah ke jaringan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistematik. Sirkuit sistemik (systemiccircuit) membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema ini,yang disebut sirkulasi ganda (doublecirculation), menjamin aliran darah yang keluar ke otak, otot, dan organ-organ lain, karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekanan dalam hamparan kapiler pada paru-paru atau kulit (Campbell, 2004: h. 45).
1.2 Maksud dan tujuan
- Untuk menghitung dan mempelajari jumlah detak jantung katak


II.                MATERI DAN METODE

2.1 Alat dan bahan :
·    Kodok hidup
·    Cairan fisiologis
·    Larutan NaCl hangat
·    Alat bedah
·    Pipet droping
·    Stopwatch
·    Kertas tisu
·    Jarum pentul

2.2 Metode :
Jumlah detak jantung: penghitungan detak jantung kodok sebelum dan  setelah ditetesi NaCl hangat, dan setelah perikardiumnya dilepas
           


III. TATA KERJA
1.             Menyiapkan alat dan bahan
2.               Dengan tangan kiri, kepala katak ditekukkan kea rah perutnya
3.               Raba lubang yang terdapat diantara kepala atau cranium dengan tulang belakangnya
4.              Tusukkan jarum pada lubang tersebut, sambil mengarahkan jarum tersebut kea rah rongga tengkorak, kea rah kanan dan kiri, serta kea rah atas dan bawah (Mendulla Spinalis). Hal ini dilakukan agar katak tidak merasakan sakit
5.               Bentangkan katak tersebut di atas papan, dengan difiksasi pada kedua ekstrimitasnya
6.               Lakukan irisan pada bagian dada dan perut, lapis demi lapis tepatnya pada garis median
7.               Lakukan pemotongan tulang sekitar rongga dada, maka akan tampak jantung yang masih dibungkus oleh selaput tipis berwarna putih. Selaput yang berbentuk kantungan ini di buka akan nampak  jantung yang masih berdenyut.
8.             Perhatikan urutan kontraksi
9.             Perlakukan 1 : hitung denyut jantung katak selama 1 menit sebelum perikardium dibuka
10.         Perlakukan 2: jantung katak ditetesi larutan NaCl hangat. Selama 1 menit.
11.         Perlakuan 3 :Dibukakan perikardium katak,lalu hitung denyut jantung katak selama 1 menit
12.          Kemudian jantung katak dipelaskan dari jantung sekitarnya. Berhati-hatilah jangan sampai otot jantung ikut terpotong

HASIL PENGAMATAN
   Posisi Jantung Katak pada saat dibedah di dalam tubuhnya
a.      menghitung denyut jantung di dalam tubuh katak. Selama 1 menit sebanyak 3 kali
No
Menit
Jantung Katak Berdenyut
1
Perlakuan 1
70 detak jantung
2
Perlakuan 2
52detak jantung
3
Perlakuan 3
49 detak jantung

b. urutan kontraksi dari atrium kanan-ventrikel-atrium kiri


V. BAHASAN
Jantung katak berbeda dengan jantung manusia. Jantung katak maupun mamalia mempunya centrum automasi sendiri artinya tetap berdenyut meskipun telah diputuskan hubungannya dengan susunan syaraf atau di keluarkan dari tubuh. Secara anatomis jantung katak terbagi menjadi tiga ruang yaitu sinus venosus, dua atrium dan satu ventrikel. Secara garis besar peredaran darah katak sama seperti peredaran darah manusia namun saat darah dialirkan kembali melalui vena darah terlebih dahulu mengisi sinus venosus. Jantung katak memiliki respon yang kurang lebih sama dengan jantung manusia, contohnya denyut jantung akan meningkat saat panas dan melambat saat dingin, kerjanya dapat dipengaruhi oleh hormone, dan memiliki band moderator.
            Pada pengamatan, setelah melakukan double pithing terhadap katak, frekuensi denyut jantung setelah dibedah pada menit pertama hingga ketiga berturut-turut adalah 70/menit, ditambah NaCl hangat 52/menit, dan setelah dibukanya perikardium menjadi 49/menit. Dari ketiga frekuensi denyut jantung tersebut memperlihatkan bahwa jantung katak masih tetap berdenyut dengan keadaan ritmis (berirama). Dengan arah kontraksi atrium kiri-ventrikel-atrium kanan.
  
VI. SIMPULAN

1.      Secara umum jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu sinus venosus, dua atrium, dan satu ventrikel.
2.      Sinus venosus adalah ruang disekitar jantung. Peranan sinus venosus menyimpan darah dari vena yang akan dialirkan kembali menuju atrium dan ventrikel.
3.      Kontraksi otot jantung pada katak dipengaruhi oleh bahan kimia seperti larutan  NaCl hangat yang memperlambat kontraksi otot jantung karena bersifat hipotonis.
4.      Jantung Katak masih bisa berdenyut diluar tubuhnya karena jantung katak terdapat serabut purkinje dan serabut his



KEPUSTAKAAN

  1. Campbell, Neil A.  Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell, Biologi Edisi ke 5 Jilid 3. Jakarta: Erlangga, 2004.
  2. Erliyanto, Machriz dkk. 2008. Perancangan Perangkat Monitoring Denyut Jantung (Heart-Beat)
  3.  Guyton, A. C. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku kedokteranEGC: Jakarta
  4. Halwatiah,  Fisiologi. Makassar: Alauddin press, 2009.
  5. Isnaeni, Wiwi. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius, 2006.
  6. Supripto. 1998. Fisiologi Hewan. Penerbit ITB:Bandung



Tidak ada komentar:

Posting Komentar