I.
PENDAHULUAN
Berbeda dengan otot polos dan otot kerangka,
jaringan otot jantung terdiri atas sinsisium serabut-serabut otot yang satu
dengan yang lain tidak terpisahkan. Setiap impuls yang timbul di jantung akan
disebar ke seluruh otot jantung, dengan demikian kontraksinya selalu akan
bersifat “all-or-none”. Disamping itu, kuat kontraksi otot sangat ditentukan
oleh panjang awal dari serabut-serabutnya. Satu sifat utama otot jantung adalah
kemampuannya untuk membangkitkan sendiri impuls irama denyut jantung (otomasi
jantung). Jantung yang dikeluarkan dari tubuh mampu untuk tetap berkontraksi
ritmis. Pada amfibia dan reptilia, irama ditentukan oleh sinus venosus. Aurikel
iramanya kurang cepat dan ventrikel paling rendah tingkat otomasinya. Otot
jantung peka terhadap perubahan-perubahan metabolik, kimia dan suhu. Kenaikan
suhu meningkatkan metabolisme dan frekuensi jantung.
Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung
sebagai pemompa dan pembuluh darah sebagai saluran. Darah dipompakan oleh
jantung ke dalam pembuluh darah dan akan disebarkan ke seluruh tubuh dan
kemudian kembali lagi ke jantung sebagai suatu sirkulasi (Halwatiah, 2009: h.
42).
Otot jantung berbeda dari otot kerangka dalam
hal struktur dan fungsinya. Untuk berkontraksi otot jantung tidak memerlukan
stimulus sebab otot jantung memiliki sifat otomatis. Pada sel otot jantung
dapat terjadi peristiwa depolarisasi secara spontan tanpa ada stimulus. Selain
itu otot jantung juga memiliki sifat ritmis, peristiwa depolarisasi dan
repolarisasi berjalan menurut irama tertentu (Susanto, 2012).
Jantung berongga ditemukan pada vertebrata.
Jantung ini merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai
bagian tubuh. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah
dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk menjamin kelangsungan
sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. Apabila cairan tubuh berhenti
bersirkulasi maka hewan mati (Isnaeni, 2006:178-179).
Otot jantung (cardiacmuscle) vertebrata
hanya ditemukan pada satu tempat yakni jantung. Seperti otot rangka, otot
jantung berlurik. Perbedaan utama antara otot rangka dan otot jantung adalah
dalam sifat membran dan listriknya. Sel-sel otot jantung mempunyai daerah
khusus yang disebut cakram berinterkalar (intercalateddisc), dimana
persambungan longgar memberikan pengkopelan listrik langsung di antara sel-sel
otot jantung.
Dengan demikian suatu potensial aksi yang
dibangkitkan pasa satu bagian jantung akan menyebar keseluruh sel otot jantung.
Dengan demikian, suatu potensial aksi yang dibangkitkan pada satu bagian
jantung akan menyebar ke seluruh sel otot jantung. Dan jantung akan
berkontraksi. Sel-sel otot jantung tidak akan berkontraksi kecuali dipicu oleh
inpu neuron motoris yang mengontrolnya. Akan tetapi, sel-sel otot jantung dapat
membangkitkan potensial aksinya sendiri, tanpa suatu input apapun dari sistem
saraf. Membran plasma otot jantung mempunyai ciri pacu jantung yang menyebabkan
depolarisasi berirama, yang memicu potensial aksi dan menyebabkan sel otot jantung
tunggal untuk berdenyut bahkan ketika diisolasi daari jantung dan ditempatkan
dalam biakan sel. Potensial aksi sel otot jantung berbeda dari potensial aksi
sel otot rangka, yang bertahan sampai dua puluh kali lebih lama. Potensial aksi
sel otot rangka hanya berfungsi sebagai pemicu kontraksi dan tidak menguntrol
durasi kontraksi tersebut. Pada sel jantung durasi potensial aksi memainkan
peranan penting dalam pengontrolan durasi kontraksi (Campbell, 2004: h. 262).
Katak dan amfibia lainnya mempunyai jantung
berbilik tiga, dengan dua atria dan satu ventrikel. Ventrikel akan memompakan
darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua
sirkuit : pulmokutaneuscircuit mengarah ke jaringan pertukaran gas
(dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen
sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium
kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam
sirkuit sistematik. Sirkuit sistemik (systemiccircuit) membawa darah
yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan kemudian mengembalikan darah yang
miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema ini,yang disebut sirkulasi
ganda (doublecirculation), menjamin aliran darah yang keluar ke otak,
otot, dan organ-organ lain, karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya
setelah kehilangan tekanan dalam hamparan kapiler pada paru-paru atau kulit
(Campbell, 2004: h. 45).
1.2 Maksud dan tujuan
·
Kodok
hidup
·
Cairan
fisiologis
·
Larutan
NaCl hangat
·
Alat
bedah
|
·
Pipet droping
·
Stopwatch
·
Kertas
tisu
·
Jarum
pentul
|
HASIL PENGAMATAN
Posisi Jantung Katak pada saat dibedah di dalam tubuhnya
a. menghitung denyut
jantung di dalam tubuh katak. Selama 1 menit sebanyak 3 kali
No
|
Menit
|
Jantung
Katak Berdenyut
|
1
|
Perlakuan 1
|
70 detak jantung
|
2
|
Perlakuan 2
|
52detak jantung
|
3
|
Perlakuan 3
|
49 detak jantung
|
b. urutan kontraksi dari
atrium kanan-ventrikel-atrium kiri
Jantung katak berbeda dengan
jantung manusia. Jantung katak maupun mamalia mempunya centrum automasi sendiri
artinya tetap berdenyut meskipun telah diputuskan hubungannya dengan susunan
syaraf atau di keluarkan dari tubuh. Secara anatomis jantung katak terbagi
menjadi tiga ruang yaitu sinus venosus, dua atrium dan satu ventrikel. Secara
garis besar peredaran darah katak sama seperti peredaran darah manusia namun
saat darah dialirkan kembali melalui vena darah terlebih dahulu mengisi sinus
venosus. Jantung katak memiliki respon yang kurang lebih sama dengan jantung
manusia, contohnya denyut jantung akan meningkat saat panas dan melambat saat
dingin, kerjanya dapat dipengaruhi oleh hormone, dan memiliki band moderator.
Pada pengamatan, setelah melakukan double pithing
terhadap katak, frekuensi denyut jantung setelah dibedah pada menit pertama
hingga ketiga berturut-turut adalah 70/menit, ditambah NaCl hangat 52/menit, dan setelah dibukanya perikardium menjadi 49/menit. Dari ketiga frekuensi denyut jantung tersebut
memperlihatkan bahwa jantung katak masih tetap berdenyut dengan keadaan ritmis
(berirama).
Dengan arah kontraksi atrium kiri-ventrikel-atrium kanan.
1. Secara
umum jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu sinus venosus, dua atrium, dan
satu ventrikel.
2. Sinus
venosus adalah ruang disekitar jantung. Peranan sinus venosus menyimpan darah
dari vena yang akan dialirkan kembali menuju atrium dan ventrikel.
3. Kontraksi
otot jantung pada katak dipengaruhi oleh bahan kimia seperti larutan NaCl hangat yang memperlambat kontraksi otot jantung karena bersifat
hipotonis.
4. Jantung
Katak masih bisa berdenyut diluar tubuhnya karena jantung katak terdapat
serabut purkinje dan serabut his
KEPUSTAKAAN
- Campbell,
Neil A. Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell, Biologi
Edisi ke 5 Jilid 3. Jakarta: Erlangga, 2004.
- Erliyanto,
Machriz dkk. 2008. Perancangan Perangkat Monitoring Denyut Jantung
(Heart-Beat)
- Guyton, A. C. 1995. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Penerbit Buku kedokteranEGC: Jakarta
- Halwatiah, Fisiologi.
Makassar: Alauddin press, 2009.
- Isnaeni,
Wiwi. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius, 2006.
- Supripto.
1998. Fisiologi Hewan. Penerbit ITB:Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar