KELOMPOK : A2
TASHAFIRA AMELINDA (1609511006)
NI PUTU AYU KRISTINA DEWI (1609511007)
NUR AINUN (1609511008)
YOHANA CENDYKA DEWI GURU
(1609511009)
MARIA FELISIANA ULE (1609511010)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kuasa-Nya, sehingga dapat
diselesaikannya tulisan laporan ini dengan baik.
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas atas
selesainya dilakukannya praktikum di Laboratorium
Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Segala kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi kebaikan dari tulisan ini, dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih.
Denpasar, 14 Oktober 2016
Hormat kami
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
BAB II MATERI DAN METODE........................................................................................ 2
BAB III HASIL PRAKTIKUM............................................................................................ 3
BAB IV BAHASAN............................................................................................................ 4
BAB V SIMPULAN............................................................................................................. 5
KEPUSTAKAAN................................................................................................................ 6
BAB I
PENDAHULUAN
Hemolisis adalah pecahnya membran
eritrosit, sehingga hemoglobin bebas ke dalam medium sekelilingnya (plasma).
Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan oleh antara lain penambahan
larutan hipotonis, hipertonis kedalam darah, penurunan tekanan permukaan
membran eritrosit, zat/unsur kimia tertentu, pemanasan dan pendinginan, rapuh
karena ketuaan dalam sirkulasi darah dll. Apabila medium di sekitar eritrosit
menjadi hipotonis (karena penambahan larutan NaCl hipotonis) medium tersebut
(plasma dan lrt. NaCl) akan masuk ke dalam eritrosit melalui membran yang
bersifat semipermiabel dan menyebabkan sel eritrosit menggembung. Bila membran
tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu sendiri,
maka sel akan pecah, akibatnya hemoglobin akan bebas ke dalam medium
sekelilingnya. Sebaliknya bila eritrosit berada pada medium yang hipertonis, maka cairan
eritrosit akan keluar menuju ke medium luar eritrosit (plasma), akibatnya
eritrosit akan keriput (krenasi). Keriput ini dapat dikembalikan dengan
cara menambahkan cairan isotonis ke dalam medium luar eritrosit (plasma).
Tujuan Penelitian
BAB II
MATERI DAN METODE
·
Darah
babi
·
Lrt.
NaCl 3%.
·
Aquades
|
·
Spuit
atau pipet
·
Kaca
benda (object glass) dan penutup (cover glass)
·
Mikroskop
·
Tabung
reaksi dan raknya
|
|
|||||
BAB IV
BAHASAN
Pada percobaan hemolisis dan keriput,tabung A yang berisi 4 ml darah,bentuk eritrositnya normal dan tidak
terjadi hemolisis dan keriput. Pada tabung B1 yang berisi ½ ml darah dan ½
ml NaCl 3%,bentuk eritrositnya
berkerut-kerut dan terjadi pengkeriputan. Pada tabung B2 yang berisi
½ ml darah, ½ ml NaCl 3% dan 3 ml aquades,bentuk eritrositnya kembali seperti
pada tabung A. Pada tabung C1 yang berisi ½ ml darah dan 3 ml
aquades,eritrositnya tidak kelihatan dan terjadi lisis. Dan pada tabung C2
yang berisi ½ ml darah, 3 ml aquades dan NaCl 3% 1 ml,eritrosit tidak terlihat
dan terjadi lisis.
BAB V
SIMPULAN
Dari hasil percobaan hemolisis dapat
disimpulkan bahwa tabung A yang berisi 4 ml
darah, bentuk eritrositnya normal dan tidak terjadi hemolisis serta keriput.
Pada tabung B1 yang berisi ½
ml darah dan ½ ml NaCl 3%, bentuk
eritrositnya berkerut-kerut dan terjadi keriputan. Pada tabung B2
yang berisi ½ ml darah, ½ ml NaCl 3% dan 3 ml aquades, bentuk eritrositnya
kembali seperti pada tabung A. Pada tabung C1 yang berisi ½ ml darah
dan 3 ml aquades, eritrositnya tidak terlihatan dan terjadi lisis. Dan pada
tabung C2 yang berisi ½ ml darah, 3 ml aquades dan NaCl 3% 1 ml, eritrosit
tidak terlihat dan terjadi lisis.
KEPUSTAKAAN
gufranamir96.blogspot.com > 2015/05
putra-d.blogspot.com>2012/06>laporan
afister hemolysis
https://www.scribd.com>mobile>doc
documents.tips
biologimipauho.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar