Sabtu, 25 Maret 2017

laporan pratikum fisiologi vet.I hemolisis darah

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER
HEMOLISIS ERITROSIT
 








OLEH:

KELOMPOK : A2
KELAS: 2016 A

TASHAFIRA AMELINDA                                     (1609511006)
NI PUTU AYU KRISTINA DEWI                         (1609511007)
NUR AINUN                                                            (1609511008)
YOHANA CENDYKA DEWI GURU                   (1609511009)
            MARIA FELISIANA ULE                                     (1609511010)
                                                                                          

LABORATORIUM FISIOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa-Nya, sehingga dapat diselesaikannya tulisan laporan ini dengan baik.
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas atas selesainya dilakukannya praktikum di Laboratorium Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dari tulisan ini, dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih.

                                                                              Denpasar, 14 Oktober 2016
                                                                                           Hormat kami



                                                                                                         Penyusun


  

DAFTAR ISI


Halaman Judul.....................................................................................................................    i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................    ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................    iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................    1
BAB II MATERI DAN METODE........................................................................................    2
BAB III HASIL PRAKTIKUM............................................................................................    3
BAB IV BAHASAN............................................................................................................    4
BAB V SIMPULAN.............................................................................................................    5
KEPUSTAKAAN................................................................................................................    6





BAB I
PENDAHULUAN

            Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, sehingga hemoglobin bebas ke dalam medium sekelilingnya (plasma). Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan oleh antara lain penambahan larutan hipotonis, hipertonis kedalam darah, penurunan tekanan permukaan membran eritrosit, zat/unsur kimia tertentu, pemanasan dan pendinginan, rapuh karena ketuaan dalam sirkulasi darah dll. Apabila medium di sekitar eritrosit menjadi hipotonis (karena penambahan larutan NaCl hipotonis) medium tersebut (plasma dan lrt. NaCl) akan masuk ke dalam eritrosit melalui membran yang bersifat semipermiabel dan menyebabkan sel eritrosit menggembung. Bila membran tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu sendiri, maka sel akan pecah, akibatnya hemoglobin akan bebas ke dalam medium sekelilingnya. Sebaliknya bila eritrosit berada pada medium yang hipertonis, maka cairan eritrosit akan keluar menuju ke medium luar eritrosit (plasma), akibatnya eritrosit akan keriput (krenasi). Keriput ini dapat dikembalikan dengan cara menambahkan cairan isotonis ke dalam medium luar eritrosit (plasma).

 

Tujuan Penelitian

1.      Untuk mempelajari proses hemolisis dan keriput pada membran eritrosit.


  
BAB II
MATERI DAN METODE

Ø  Alat dan Bahan :
·         Darah babi
·         Lrt. NaCl 3%.
·         Aquades
·         Spuit atau pipet
·         Kaca benda (object glass) dan penutup (cover glass)
·         Mikroskop
·         Tabung reaksi dan raknya

      Metode :
- Hemolisis: pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis

Ø  Cara Kerja
·         Hemolisis dan keriput.
1.      Mengambil 3 tabung reaksi dan diberi label A, B, dan C. Tabung A dituangi darah 2ml, kemudian Tabung B dituangi NaCl 3% 1,5 ml dan darah 1,5 ml, Tabung C dituangi aquades 3 ml dan darah 1,5 ml, dibolak-balik hingga campur rata (diperhatikan warna darah sekarang), dan tabung A dibiarkan sebagai kontrol.
2.      Diteteskan darah masing-masing pada tabung  1 tetes pada objek glass, kemudian ditutupi oleh cover glass, lalu diamati dibawah miskroskop.
3.      Tabung B ditambahkan aquades 3 ml, dan tabung C ditambahkan NaCl 1 ml. Kemudian di bolak-balik, setelah itu diamati perubahan warna pada tabung tersebut.
4.      Diteteskan darah masing-masing tabung 1 tetes pada objek glass dan ditutup dengan cover glass. Kemudian diamati dibawah mikroskop.







BAB III
HASIL PRAKTIKUM


Hemolisis dan keriput
Tabung
Perlakuan

Bentuk sel (Mikroskopis)
Keterangan
A
4 ml darah


Bentuk eritrosit normal

Tidak lisis, tidak keriput


B
½ ml  darah + ½ ml NaCl 3%


Bentuk eritrosit berkerut-kerut

Keriput
 ½  ml darah + ½  ml NaCl + 3 ml Aquades



Bentuk eritrosit kembali seperti A
Kembali seperti A

C
½ ml darah + 3 ml Aquades


Eritrosit tidak terlihat

Lisis
½ ml darah + 3 ml Aquades + NaCl 3% 1 ml


Eritrosit tidak terlihat
Lisis








BAB IV
BAHASAN

Pada percobaan hemolisis dan keriput,tabung A yang berisi 4 ml  darah,bentuk eritrositnya normal dan tidak terjadi hemolisis dan keriput. Pada tabung  B1 yang berisi ½ ml darah dan ½ ml  NaCl 3%,bentuk eritrositnya berkerut-kerut dan terjadi pengkeriputan. Pada tabung B2 yang berisi ½ ml darah, ½ ml NaCl 3% dan 3 ml aquades,bentuk eritrositnya kembali seperti pada tabung A. Pada tabung C1 yang berisi ½ ml darah dan 3 ml aquades,eritrositnya tidak kelihatan dan terjadi lisis. Dan pada tabung C2 yang berisi ½ ml darah, 3 ml aquades dan NaCl 3% 1 ml,eritrosit tidak terlihat dan terjadi lisis.



BAB V
SIMPULAN


   Dari hasil percobaan hemolisis dapat disimpulkan bahwa tabung A yang berisi 4 ml  darah, bentuk eritrositnya normal dan tidak terjadi hemolisis serta keriput. Pada tabung  B1 yang berisi ½ ml darah dan ½ ml  NaCl 3%, bentuk eritrositnya berkerut-kerut dan terjadi keriputan. Pada tabung B2 yang berisi ½ ml darah, ½ ml NaCl 3% dan 3 ml aquades, bentuk eritrositnya kembali seperti pada tabung A. Pada tabung C1 yang berisi ½ ml darah dan 3 ml aquades, eritrositnya tidak terlihatan dan terjadi lisis. Dan pada tabung C2 yang berisi ½ ml darah, 3 ml aquades dan NaCl 3% 1 ml, eritrosit tidak terlihat dan terjadi lisis.
   


KEPUSTAKAAN
  
gufranamir96.blogspot.com > 2015/05
putra-d.blogspot.com>2012/06>laporan afister hemolysis
https://www.scribd.com>mobile>doc
documents.tips
biologimipauho.blogspot.co.id




Tidak ada komentar:

Posting Komentar